Banyak pilihan jalur pendakian yang bisa ditempuh untuk mencapai puncak Gunung Prau, seperti jalur Patak Banteng, Kalilembu, Dieng, dan Dwarawati. Diantara sekian banyak jalur pendakian, Patak Banteng merupakan jalur yang paling banyak dilalui oleh pengunjung. Namun begitu, berdasarkan pengalaman para pendaki yang sudah beberapa kali ke Gunung Prau dan melalui sejumlah jalur pendakian, Dwarawati merupakan jalur yang paling ringan ditempuh, meskipun lebih panjang.
Oleh karena itulah, kali ini kami akan berbagai sedikit pengalaman perjalanan ke Gunung Prau melalui jalur pendakian Dwarawati. Setidaknya pengalaman perjalanan ini bisa memberikan sedikit gambaran sebelum menentukan jalur pendakian.
Dari kawasan wisata Dieng, masuk ke Jalan Dwarawati, yakni jalan yang mengarah ke Kompleks Candi Dwarawati. Basecamp pendakian tepat berada di depan area kompleks Candi Dwarawati. Sebelum memulai pendakian, traveler harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Petugas basecamp akan memeriksa perbekalan dan perlengkapan pengunjung, terutama bagi mereka yang ingin camping di puncak Gunung Prau.
Bagi yang tidak membawa perlengkapan camping, tidak perlu khawatir, kami melayani sewa peralatan camping di Gunung Prau . Setelah semua perlengkapan diperiksa, dan dianggap lengkap oleh petugas basecamp dan memenuhi standar keselamatan, baru wisatawan diperbolehkan untuk mendaki.
Pendakian dimulai dengan memasuki area pertanian warga. Ya, Dieng dikenal dengan produksi kentangnya, sehingga sebagian area pertanian digunakan untuk budidaya kentang. Di areal pertanaman kentang, jalur yang dilalui agak mendatar, sehingga tidak begitu menyita stamina.
Kurang lebih sepuluh menit, Anda akan lepas dari area pertanaman kentang dan memasuki jalur pendakian yang sesungguhnya. Jalan setapak dan sedikit menanjak, terasa mulai menyita energi. Namun semua akan terbayar dengan pemandangan di sepenjang perjalanan yang cukup menawan.
Sekitar duapuluh menit berjalan santai, tiba di Pos 1. Istirahat sejenak untuk melepas lelah, sembari menikmati pemandangan bukit dan lembah dari Pos 1. Jangan terlalu lama waktu istirahatnya, sepuluh menit waktu yang cukup untuk melepas lelah.
Jalur pendakian dari Pos 1 sampai Pos 2 memang lebih menanjak, sehingga lebih melelahkan. Tetap jalan dengan langkah kaki pendek dan santai, tidak perlu terlalu cepat. Yang penting dalam pendakian ini adalah konsistensinya.
Kurang lebih dupuluh lima menit, Anda akan tiba di Pos 2. Pos 2 ini merupakan tugu perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Batang. Selain itu, juga titik pertemuan antara jalur Dieng dan Dwarawati. Sepuluh menit juga waktu yang cukup untuk beristirahat, perjalanan siap untuk dilanjutkan kembali.
Dari Pos 2 sampai Pos 3 juga membutuhkan waktu sekitar duapuluh lima menit . Anda akan melewati kawasan hutan pinus yang disebut kawasan “Akar Cinta”. Terus melanjutkan langkah kaki hingga tiba di Pos 3. Kembali melepas lelah selama sepuluh menit.
Dari Pos 3 hingga ke puncak Gunung Prau yang dikenal dengan puncak 2565 membutuhkan waktu kurang lebih duapuluh menit. Kondisi jalan juga sudah tidak terlalu menanjak, sehingga para pendaki sudah bisa sedikit bernapas lega.
Tiba di puncak 2565, Anda bisa menikmati pemandangan yang begitu mempesona. Jika cuaca cerah, tampak jelas pemandangan kawasan wisata Dieng di sisi selatan dan kawasan di sekitar Pantura di sebelah utara.
Puas dengan pemandangan dari puncak 2565, kini saatnya mencari area camping. Silahkan tentukan area camping yang paling disukai, bisa di area puncak, atau turun sedikit ke padang savana dan bukit teletubbies. Para pendaki biasanya milih camping di area padang savana atau di bukit teletubbies, mendekati area view matahari terbit.
Setelah melepas lelah, dan mengisi perut dengan perbekalan Anda, kini saatnya untuk berburu foto-foto tercantik di Puncak Gunung Prau.
Bagi yang membutuhkan Paket Pendakian Gnung Prau, hubungi kami, Calya Wisata melalui WA.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.