Wednesday, April 20, 2016

Tempat Wisata Desa Trunyan Bali

Desa Trunyan adalah salah satu dari tiga desa adat di Bali, berada di kawasan Batur Global Geopark, tepatnya terletak di tepi sebelah timur Danau Batur. Dari kota Denpasar berjarak kurang lebih 70 kilometer. Untuk mencapai lokasi desa, dapat dijangkau dengan berjalan kaki menyusuri Danau Batur atau menyeberang menggunakan perahu motor dari Desa Kedisan. Lama penyeberangan sekiar 30 menit.

Desa Trunyan dikenal juga sebagai Desa Bali Asli atau Bali Aga. Disebut Bali Aga karena penduduk di sana merupakan penduduk asli Bali, tentu saja dengan budaya dan adat istiadat asli Bali. Sedangkan budaya Bali saat ini merupakan akulturasi dari budaya orang-orang Hindu Jawa pada masa Majapahit dengan budaya setempat. Sehingga dari segi budaya, desa-desa yang berstatus sebagai Bali Aga, memiliki budaya yang berbeda dengan budaya Bali pada umumnya.

Desa Trunyan

Nama Trunyan berasal dari kata Taru dan Menyan, yang berarti pohon menyan, pohon yang tumbuh di desa tersebut, dan dianggap sebagai pohon yang sangat penting. Penduduk Desa Trunyan memiliki tradisi unik, terutama dalam tata cara pemakaman jenazah. Berbeda dengan tradisi di Bali pada umumnya, di Trunyan jenazah tidak dikubur atau di bakar, namun hanya diletakkan di bawah pohon menyan, hanya ditutup dengan kain dan tutup bamboo yang disebut ancak saji.

Desa Trunyan

Tata cara penanganan terhadap jenazah ini memang menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak orang. Tak mengherankan jika Desa Trunyan berkembang menjadi desa wisata yang begitu ramai. Jenazah yang diletakkan di bawah pohon menyan ini akan mengalami proses penguraian, banyak tengkorak dan kerangka tubuh lain yang masih utuh. Namun uniknya proses penguraian ini tidak menimbulkan bau busuk. Konon bau busuk yang harusnya timbul karena proses penguraian tersebut dinetralkan oleh bau wangi yang keluar dari pohon menyan. Itulah salah satu daya tarik yang diburu oleh wisatawan. Tradisi pemakaman jenazah ini disebut dengan istilah mapasah.

Desa Trunyan

Di Desa Trunyan terdapat tiga lokasi yang digunakan untuk meletakkan jenazah, disebut sema wayah, sema brantas, dan sema muda. Sema wayah diperuntukkan bagi orang yang meninggal dengan normal dan wajar. Jenazahnya ditutup dengan kain putih, dengan upacara pemakaman, dan ditutup ancak saji.

Sema brantas adalah lokasi pemakaman untuk jenazah orang yang meninggal akibat kecelakaan, dibunuh orang, bunuh diri, dan sebab-sebab lain yang tidak wajah. Sedangkan muda atau rumah miarta yasa digunakan untuk mengubur jenazah bayi, anak-anak, atau orang dewasa yang belum menikah.

Lihat informasi lain tentang Tempat Wisata di Bali.

No comments:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.

Paket Wisata Dieng

Paket Wisata Dieng

Menjelajah Negeri Di Atas Awan, penawaran spesial Paket Wisata Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334
Penginapan Dieng

Penginapan Dieng

Reservasi Penginapan Dieng, lebih murah dan hemat, tetap berkualitas. Calya Wisata : 0852-0009-6334.
Sewa Motor Dieng

Sewa Motor Dieng

Jasa sewa motor murah di Dieng dengan berbagai pilihan menarik. Calya Wisata : 0852-0009-6334.
Sewa Tenda Dieng

Sewa Tenda Dieng

Jasa Penyewaan Tenda Camping di Dieng dan Gunung Prau 2.565. Calya Wisata : 0852-0009-6334.
Open Trip Gunung Prau

Open Trip Gunung Prau

Program spesial untuk Anda, Open Trip Pendakian Gunung Prau Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334
Rental Mobil Dieng

Jasa Rental Mobil Dieng

JASA RENTAL MURAH MOBIL DIENG, melayani berbagai rute & tujuan. Calya Wisata : 0852-0009-6334.