Diduga nama Taman Narmada diambil dari anak Sungai Gangga di India, yaitu Narmadanadi. Sungai Gangga merupakan sungai yang sangat disucikan oleh umat Hindu, terutama di India. Bagi umat Hindu, air yang dianggap sebagai suatu unsur suci, sebagai sumber kehidupan semua makhluk. Oleh karena itulah mata air sering dihubungkan dengan tirta amerta atau air keabadian.
Diduga nama Narmada pada awalnya ditujukan untuk menyebut mata air yang menjadi sumber air beberapa kolam dan sungai di kawasan tersebut. Namun saat ini ditujukan untuk merujuk keseluruhan area pada kompleks Taman Narmada.
Pada masa Kerajaan Mataram Lombok, pembangunan kompleks Taman Narmada bertujuan untuk menyediakan tempat bagi penyelenggaraan upacara Pakelem, setiap purnama kelima tahun Caka, sekaligus sebagai tempat rekreasi dan peristirahatan keluarga kerajaan terutama pada musim kemarau. Saat ini, selain dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya, juga menjadi destinasi wisata unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pasca pemugaran besar-besaran, pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kompleks Taman Narmada sebagai bangunan cagar budaya. Oleh karena itulah kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.
Mengenal Kompleks Taman Narmada
Kompleks Taman Narmada dibagi menjadi beberapa bagian, terdiri dari :- Gerbang utama, yaitu berupa gapura bentar, dan berada di sebelah utara.
- Jabalkap, yaitu halaman dibelakang gerbang utama dan terdapat telaga kembar.
- Telaga Kembar, yaitu telaga yang berada di bagian jabalkap
- Gapura gelang/paduraksa, yaitu gapura yang berada di sebelah selatan jabalkap, dan menghubungkan area jabalkap dengan mukedes.
- Mukedes, yaitu sebuah halaman yang berada di sebelah selatan jabalkap. Di dalamnya terdapat beberapa bangunan, yaitu Sanggah Pura, Balai Pamerajan dan Balai Loji
- Pasarean, yaitu halaman di sebelah tenggara mukedes, dihubungkan oleh sebuah gapura, di dalamnya terdapat beberapa bangunan, yaitu Balai Loji, Telaga Padmawangi, Pawedayan, pawargan, Balai Terang.
- Telaga Padmawangi, yaitu telaga yang berada di halaman pasarean
- Balai loji, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan (persinggahan) raja.
- Balai Terang, yaitu bangunan berbentuk panggung dengan atap terbuka, pintu dan jendela bermotif bulan tunggal dan tumbuh-tumbuhan.
- Patandaan, yaitu halaman yang berada di sebelah selatan pasarean dengan dua gapura bentar, di dalamnya terdapat bangunan sekapat. Di area inilah sering digelar berbagai acara pertunjukan.
- Bangunan Sekapat, yaitu bangunan berbentuk panggung yang berada di halaman patandaan.
- Pura Kelasa, yaitu pura yang berada di sebelah timur halaman pasarean, dengan bentuk menyerupai punden berundak. Bagian suci pura ini terdapat di bagian tengah. Pura Kelasa tergolong dalam pura jadad, dan merupakan salah satu diantara delapan pura tua di Pulau Lombok.
Salah satu keunikan dari Taman Narmada adalah desain dan arsitekturnya yang merupakan replika dari Gunung Rinjadi. Sehingga tak mengherankan jika di kompleks bangunan cagar budaya ini wisatawan bisa melihat Segara Anak.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.