Membahas tentang Rumah Adat Bali memang cukup menarik, pasalnya masyarakat Bali tidak sekedar mempertimbangkan segi estetika saja ketika membuat desain dan arsitektur bangunan, tetapi juga menggabungkan unsur-unsur religi di dalamnya. Tak mengherankan jika kebanyakan arsitektur rumah adat Bali didominasi dengan hiasan berupa ukiran-ukiran yang melambangkan dan mengekspresikan kekuasaan para dewa.
Gapura Candi Bentar adalah bentuk yang paling nyata dari rumah adat Bali, yaitu sebuah bangunan berupa gapura, terdiri dari dua buah candi berdiri sejajar dan berfungsi sebagai pintu gerbang. Gapura tersebut tidak dihubungkan dengan atap seperti layaknya gapura-gapura di pulau Jawa. Biasanya hanya terdapat beberapa anak tangga yang menghubungkan gapura pada bagian bawah, dan pagar besi sebagai pintu masuk. Biasanya terdapat beberapa patung di sekitar candi bentar yang menjadi simbol keagamaan sekaligus budaya Bali.
Gapura Candi Bentar tidak hanya terdapat di bangunan rumah adat, tetapi juga terdapat di pintu masuk Pura. Kebanyakan pura di Bali memang menggunakan ornamen Candi Bentar sebagai pintu masuk utama. Oleh karena itulah, selain menjadi ciri khas bangunan rumah adat Bali, gapura candi bentar juga menjadi ekpresi kepercayaan masyarakat setempat.
Gapura Candi Bentar, Rumah Adat Bali
Bagian-bagian Utama Rumah Adat Bali
Pada dasarnya, rumah adat bali memiliki bagian-bagian utama yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:- Sanggah Pamerajan, merupakan tempat suci keluarga, dan terdapat beberapa konsep, yaitu konsep Mpu Kuturan, Danghyang Nirarta, dan kombinasi keduanya
- Panginjeng Karang, merupakan tempat yang digunakan untuk memuja Sang Penjaga Pekarangan. Masyarakat Bali percaya bahwa setiap pekarangan ada penjaganya.
- Bale Manten, adalah ruangan atau tempat yang digunakan sebagai tempat tidur kepala keluarga, anak gadis, atau digunakan sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda yang dianggap berharga. Bale Manten juga sering digunakan sebagai tempat tidur pasangan yang baru menikah.
- Bale Adat, merupakan tempat penyelenggaraan upacara lingkaran hidup.
- Bale Dauh, merupakan tempat kerja, atau tempat pertemuan, dan tidak jarang digunakan sebagai tempat tidur anak laki-laki.
- Paon, dalam bahasa Jawa disebut Pawon, merupakan tempat memasak atau dapur.
- Lumbung, merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan. Lumbung juga banyak ditemukan di rumah adat Jawa, yang biasa disebut dengan nama Lumbung Padi.
Selain memiliki bagian-bagian utama tersebut, Rumah Adat Bali juga dirancang dalam kerangka "Asta Kosala Kosali", dalam budaya Cina disebut dengan istilah Feng Shui, yaitu filosofi yang mengatur posisi tata letak rumah dalam kaitannya dengan konsep hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam, sehingga mampu menghadirkan keharmonisan dalam rumah tangga.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.