Nama Panglipuran berasal dari kata Pangeling dan Pura, yang bermakna tempat suci untuk mengenang para leluhur. Secara administratif Desa Panglipuran masuk dalam wilayah Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Pada tahun 1995, pemerintah Kabupaten Bangli menetapkan Desa Panglipuran sebagai Desa Wisata. Semenjak itulah, nama Desa Panglipuran mulai dikenal oleh wisatawan, dengan mengusung kekhasan budaya dan kearifan lokal. Selain itu, Desa Panglipuran juga pernah meraih penghargaan Kalpataru.
Masyaraka Desa Panglipuran sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya lokal warisan leluhur mereka. Oleh karena itulah desa adat ini menjadi destinasi wisata budaya yang cukup termashur. Salah satu kearifan lokal yang sangat menonjol dan menjadi cirikhas desa wisata Panglipuran adalah arsitektur bangunan. Wisatawan akan melihat gaya arsitektur yang nyaris sama saat menyusuri seluruh desa.
Dengan gaya bangunan rumah yang semuanya bercorak tradisional, membuat sau keunikan tersendiri bagi Desa Panglipuran. Struktur antara satu rumah dengan rumah lain tampak begitu simetris, tertata sangat rapi. Pintu gerbang setiap rumah yang berhadapan terlihat begitu tertata, nyaris tepat saling berhadapan, dan hanya dibatasi oleh jalan kecil. Masyarakat menyebut model pintu gerbang ini dengan istilah angkul-angkul. Jalan utama mengarah pada bagian utama desa yang berada di puncak tertinggi.
Untuk menikmati keunikan dan kekhasan Desa Panglipuran Bangli, pengunjung tidak diperbolehkan membawa kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Memang, untuk menjaga kearifan lokal dan menonjolkan tradisi yang cukup unik, kendaraan bermotor dilarang masuk ke wilayah desa. Semua kendaraan bermotor harus diparkir di tempat yang telah disediakan, area parkir kawasan wisata Desa Panglipuran. Wisatawan harus berjalan kaki untuk melihat-lihat dan menyusuri seluruh desa.
Daya Tarik Desa Panglipuran
Begitu memasuki kawasan wisata Desa Panglipuran, para pelancong akan disuguhi suasana desa yang tampat begitu asri, udara terasa sejuk dengan pepohonan yang menyegarkan. Berada di ketinggian 700 mdpl membuat suhu udara di desa adat ini tidak terasa panas, terlebih lagi pada sore dan pagi hari, Anda akan merasakan kesejukan udara yang begitu menyegarkan.Luas area desa kurang lebih 112 hektare, dengan tingkat polusi yang sangat rendah, sehingga benar-benar menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Menyusuri jalan desa sembari melihat-lihat suasana yang sangat unik, meskipun harus berjalan kaki, namun Anda tidak akan merasakan kelelahan. Ya, keindahan Desa Panglipuran memang menjadikan magnet bagi setiap wisatawan.
Tidak jauh dari pintu gerbang saat Anda memasuki wilayah desa, terdapat area yang dinamakan Catus Pata. Di area tersebut terdapat balai desa, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau yang tampak begitu anggun.
Kebersihan desa tidak diragukan lagi. Saat berjalan-jalan menyusuri sepanjang jalan desa, wisatawan tidak akan pernah menjumpai sampah yang berserakan. Pepohonan hijau yang tumbuh di sepanjang jalan membuat suasana berambah rindang, tampak begitu eksotis. Oleh karena itu, bagi Anda yang berniat membuang sampah sembarangan, sebaiknya berpikir seribu kali. Carilah bak sampah yang biasanya terdapat di beberapa sudut desa.
Waktu yang paling mengesankan berkunjung ke Desa Panglipuran adalah menjelang atau setelah Hari Raya Galungan, yang merupakan Hari Raya Umat Hindu Bali. Ketika itu, ratusan penjor tampak berjejer di sepanjang jalan, di depan rumah-rumah warga, sehingga membuat suasana semakin meriah. Terlihat gadis-gadis desa yang tampak berpakaian adat bali membawa banten menuju pura.
Tata ruang desa merupakan warisan dari para leluhur. Masyarakat Desa Panglipuran memang dikenal memagang teguh adat istiadat dan Tri Hitakarana, yaitu filsawat Bali yang mengajarkan keharmonisan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan.
Dengan berbagai daya tarik dan keunikannya, Desa Panglipuran layak menjadi destinasi utama liburan Anda ke Bali. Oleh karena itu, buatlah rencana perjalanan yang matang, sehingga bisa menikmati suasana Desa Panglipuran dengan waktu yang benar-benar longgar.
Lihat informasi lain tentang Tempat Wisata di Bali.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.