Kepulan asap kawah mengandung belerang, sehingga sangat berbahaya jika terlalu banyak terhirup. Oleh karena itu, sebaiknya wisatawan menggunakan masker atau tidak melawan arah angin saat mengunjungi lokasi kawah ini. Namun, asap kawah yang tidak berlebihan dipercaya justru dapat mempercantik kulit dan menghilangkan jerawat.
Di areal lokasi objek wisata ini, banyak warga setempat yang menjajakan belerang sebagai cenderamata khas kawah Sikidang. Memang, sebagian penduduk di dekat lokasi kawah Sikidang banyak yang menggantungkan hidupnya dengan menambang belerang untuk dijual ke kota.
Kawah utama cukup unik, karena bisa berpindah-pindah tempat, sehingga penduduk setempat menyebutnya sebagai kawah Sikidang. Dianggap seolah-olah melompat dari satu tempat ke tempat lain seperti kidang (kijang). Saat berjalan di lokasi kawah, sebaiknya mencari tempat yang kering, sehingga tidak sembarangan saat melangkah. Lubang-lubang bekas kawah tampak ada dibeberapa tempat, dan areal sekitar objek wisata ini banyak terdapat tanah basah dengan air mendidih. Tanah di sekitar kawah-kawah kecil ini sangat berbahaya, mudah longsor jika dipijak.

Kawah utama membentuk kolam yang cukup besar, dengan air bercampur lumpur yang mendidih, berwarna keabu-abuan. Suhu air kawah utama rata-rata mencapai 1000 Celcius, bahkan pada kondisi-kondisi tertentu bisa lebih tinggi. Di sekeliling kawah utama, terdapat pagar pembatas yang dibuat untuk keselamatan pengunjung. Namun demikian, masih ada saja pengunjung yang nekat memasuki pagar batas. Bahkan pernah terjadi seorang pengunjung yang nekat mengambil gambar dari bibir kawah dan terperosok, saat diangkat, kulit kaki sudah melele dan tingal tulang saja.
Dapur magma di perut bumi memiliki energi yang menghasilkan tekanan cukup kuat. Saat tekanan mencapai puncaknya, maka akan terjadi aktvitas vulkanik, dan terbentuklah kawah baru. Sehingga tidak mengherankan jika kawah utama selalu berpindah-pindah tempat.