Menariknya, Candi yang terdiri atas enam teras bujursangkar ini dihiasi dengan panel relief sebanyak 2.672, dengan 504 arca Buddha. Selain itu, juga memiliki stupa yang cukup banyak, dimana stupa utama berada di tengah-tengah, pada bagian teratas, yang sekaligus berperan sebagai mahkota candi. Stupa-stupa lain berjumlah 72 buah dan berbentuk lebih kecil, berdiri mengelilingi stupa utama.
Sejarah Candi Borobudur
Dibangun pada abad kesembilan, sekitar tahun 800 Masehi oleh penganut agama Buddha Mahayana, di bawah pemerintahan wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Katangtengah dan Tri Tepusa, seorang sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasi doktornya, memperkirakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra, oleh raja Mataram yang bernama Samaratungga, tahun 824 Masehi. Pemangunan diperkirakan memakan waktu hingga setengah abad, sehingga dilanjutkan oleh putrinya, yaitu Ratu Pramudawardhani.Namun, secar resmi, siapa yang membangun Candi Borobudur belum diketahui, kerena memang tidak ditemukan bukti tertulis tentang itu. Tidak diketahui sejak kapan Candi Borobudur mulai ditinggalkan, tetapi sebelum ditemukan kembali, psisi Candi dalam keadaan terkubur lapisan tanah dan debu vulkanik, yang kemudian ditumbuhi pepohonan dan semak belukar. Hal ini tentu saja membuat peninggalan sejarah ini benar-benar menyerupai bukit.
Penemuan kembali Candi Borobudur pada tahun 1814, pada saat Tanah Jawa berada di bawah pemerintahan Inggris. Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles mendapatkan kabar tentang keberadaan monumen besar jauh berada di tengah hutan, di dekat desa Bumisegoro. Kemudian ia mengutus seorang insinyur Belanda, yang bernama H.C. Cornelius, untuk menyelidiki monumen tersebut. Setelah kurang lebih dua bulan melakukan penebangan pepohonan dan penggalian tanah, ia kemudian melaporkan dan menyerahkan gambar sketsa Borobudur pada Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Ia berhenti melakukan penyelidikan karena ancaman longsor di bukit Borobudur. Meskipun penemuan tersebut hanya menyebutkan beberapa kalimat saja, namun Raffles dianggap berjasa atas penemuan kembali monumen ini, dan hasil penelitian tersebut secara perlahan menarik perhatian dunia.
Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1907. Pada tahun 1973, dilakukan pemugaran besar-besaran terhadap Candi Borobudur, yang didukoung oleh UNESCO. Pada bulan Januari 1985, pernah terjadi insiden pemboman Candi Borobudur oleh sekelompok orang ekstrim. Saat ini, Candi Borobudur menjadi objek wisata yang sangat diminati oleh wisatawan, dan paling banyak mendapatkan kunjungan sebagai objek wisata tunggal di Indonesia. Tercatat pada tahun 1974, sebanyak 260.000 wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, mengunjungi Candi Borobudur.