Tempat Wisata Desa Ketingan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Tuesday, March 31, 2015
Tempat Wisata Desa Ketingan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Kedatangann burung kuntul secara tiba-tiba, tepatnya setelah peresmian Gapura Dusun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 1997 yang lalu. Fenomena tersebut tentu saja menjadi daya tarik tersendiri, sehingga pada akhirnya banyak masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut sembari berekreasi sambil mengamati perilaku ribuan burung kuntul. Kehadiran burung kuntul tersebut membuat Dusun Ketingan berubah dan berkembang menjadi Desa Wisata, dan mau tidak mau turut mengubah segala aspek kehidupan masyarakat setempat.
Pada mulanya, kehadiran ribuan burung kuntul ini meresahkan warga setempat, karena mereka menganggap sebagai hama. Selain itu, warga juga khawatir kesehatan mereka akan terganggu akibat kotoran burung terdapat dimana-mana. Oleh karena itulah beberapa warga sempat melakukan upaya untuk mengusir dan berburu burung-burung tersebut.
Namun bukanya burung-burung kuntul tersebut pergi, mereka justru terus berkembang biak dan populasinya semakin banyak. Warga akhirnya menyadari harus berbagi tempat dengan mereka, bahkan ketika ada anak kuntul yang jatuh, warga tak sungkan-sungkan untuk merawatnya, dan melepas kembali ke habitatnya ketika sudah sehat.
Adanya fenomena unik burung kuntul ini membuat banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Dusun Ketingan. Bagi para pecinta burung, dusun ini merupakan tempat yang sangat ideal untuk berekreasi sembari mengamati perilaku burung kuntul. Mengamati perilaku mereka memang tak pernah membosankan, apalagi dengan jumlah yang mencapai tujuh ribuan ekor, tentu menjadi fenomena yang sangat menarik. Bukan hanya wisatawan saja yang terpana dengan ribuan burung kuntul tersebut, warga setempat yang sudah hidup bertahun-tahun bersama mereka juga masih suka mengamatinya.
Memang, warga Dusun Ketingan sangat memahami kapan burung-burung tersebut mencari makan, membuat sarang, musim kawin, musim menetas, hingga saat bermigrasi. Memang, setidaknya sekali dalam setahun burung-burung tersebut bermigrasi meninggalkan Ketingan, biasanya pada bulan September hingga pertengahan Oktober. Disaat itulah ketingan menjadi sepi, tak ada lagi burung-burung kuntul yang menemani aktivitas warga sehari-hari. Pada pertengahan Oktober, biasanya mereka akan kembali ke Ketingan, dan membuat sarang-sarang baru di pohon-pohon yang tinggi.
Untuk menarik minat wisatawan, terutama pada bulan September, saat burung-burung kuntul meninggalkan dusun, warga Ketingan menggelar acara rutin Merti Bumi. Acara tersebut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil bumi dan rejeki lain. Dalam rangkaian acara Merti Bumi, warga Ketingan biasanya menggelar berbagai pertunjukan seni dan budaya, seperti pagelaran Wayang Kulit, kirab, Gejog Lesung, Jathilan, dll. Saat berkunjung ke Dusun Ketingan, disarankan untuk menggunakan topi atau tutup kepala lain, terutama saat burung-burung kuntul tidak bermigrasi. Penutup kepala memang perlu, untuk menghindari kotoran burung yang jatuh agar tidak terkena kepala.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paket Wisata DiengMenjelajah Negeri Di Atas Awan, penawaran spesial Paket Wisata Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334 | |
Penginapan DiengReservasi Penginapan Dieng, lebih murah dan hemat, tetap berkualitas. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Sewa Motor DiengJasa sewa motor murah di Dieng dengan berbagai pilihan menarik. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Sewa Tenda DiengJasa Penyewaan Tenda Camping di Dieng dan Gunung Prau 2.565. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Open Trip Gunung PrauProgram spesial untuk Anda, Open Trip Pendakian Gunung Prau Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334 | |
Jasa Rental Mobil DiengJASA RENTAL MURAH MOBIL DIENG, melayani berbagai rute & tujuan. Calya Wisata : 0852-0009-6334. |
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.