Selain menikmati keindahan hijaunya pepohonan di sekitar taman, wisatawan juga bisa menikmati mahakarya yang sangat megah. Jika selama ini kita hanya mengenal Candi Borobudur, Candi Prambanan, Masjid Istiqlal, atau Garuda Wisnu Kencana di Bali, maka di tempat wisata ini pengunjung benar-benar disuguhkan satu mahakarya lagi yang juga menjadi kebanggaan Indonesia. Ya, di Taman Alam Lumbini terdapat sebuah pagoda tertinggi di Indonesia yang merupakan replika dari Pagoda Shwedagon di Kota Yangon Negara Myanmar.
Konon Pagoda Shwedagon merupakan pagoda tertua di dunia, dipercaya tempat ibadah ini dibangun pada tahun 2.600 tahun yang lalu, saat Sang Buddha Gautama masih hidup. Kata Shwedagon berasal dari Shwe, yang berarti emas dan Dagon, yang merupakan nama kota Yangon jaman dulu. Pagoda ini sempat mengalami kerusakan parah akibat beberapa kali terjadi gempa bumi. Bahkan gempa bumi yang terjadi pada tahun 1768 sempat meruntuhkan puncak stupa. Namun, perbaikan demi perbaikan terus dilakukan, dan pada masa pemerintahan Raja Hsinbyushin yang juga dijuluki sebagai Raja Gajah Putih dari Dinasti Konbaung, menambah ketinggian stupa menjadi 99 m (325 ft).
Terinspirasi dari kemegahan Pagoda Shwedagon di Myanmar, maka dibangunlah replika pagoda tersebut di Taman Alam Lumbini yang merupakan kompleks International Buddhis Centre. Proses pembangunan pagoda memakan waktu tiga tahun, dan baru diselesaikan pada tahun 2010. Tinggi pagoda mencapai 46,8 meter, dengan panjang 68 meter, dan lebar 68 meter. Pagoda di Taman Alam Lumbini ini menjadi pagoda tertinggi di Indonesia dan mendapatkan rekor MURI.
Bangunan Pagoda di Taman Alam Lumbini terbagi dalam beberapa bangunan, yaitu:
- Pagoda Besar yang merupakan pagoda utama, dengan dimensi, tinggi 42 meter, panjang 25,8 meter, lebar 25,8 meter.
- Pagoda Kecil berujumlah 8 pagoda, masing-masing memiliki dimensi tinggi 7,18 meter, panjang 5,38 meter, lebar 5,38 meter.
- Pilar Asoka, berjumlah 1 pilar, dengan dimensi, tinggi 19,8 meter dan diameter tiang 0,8 meter.
- Rupang Buddha Sakyamuni, berjumlah 4 buah, terbuat dari Batu Jade Hijau/Giok utuh dari Myanmar.
Seperti halnya Pagoda Shwedagon di Myanmar, di pagoda besar di Taman Alam Lumbini juga dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda peninggalan Buddha dari berbagai negara. Oleh karena itulah pagoda di Taman Alam Lumbini merupakan tempat suci, sehingga harus kita hormati kesakralan area pagoda tersebut. Tak mengherankan jika pengunjung harus melepaskan alas kaki dan topi, mengenakan pakaian sopan, bersih, dan menjaga ketenangan saat memasuki pagoda. Replika Pagoda Shwedagon di Taman Alam Lumbini memang memiliki tingkat kesakralan sangat tinggi, dan dipercaya sebagai salah satu tempat suci oleh umat Budha.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.