Tercatat pada tahun 1986, hutan suci Monkey Forest rata-rata hanya dikunjungi oleh 800 orang wisatawan setiap bulan. Namun, seiring dengan keberhasilan pengembangan sektor wisata di Ubud, saat ini rata-rata pengunjung Monkey Forest sekitar 15.000 orang setiap bulan. Ledakan wisatawan ini tentunya memberikan dampak positif di berbagai sektor, tak terkecuali sektor ekonomi dan pendidikan masyarakat setempat. Namun, meningkatnya jumalh wisatawan bukan tidak berdampak negatif, terutama bagi kesucian dan kelestarian hutan besarta populasi monyet, sekaligus aspek budaya. Oleh karena itulah Yayasan Wenara Wana Padangtegal juga menetapkan beberapa tujuan utama, meliputi:
- Mendidik masyarakat setempat dan wisatawan pada umumnya akan pentingnya pelestarian sumber daya alam dan budaya di sekitar Monkey Forest.
- Secara konsistem selalu menjaga anggota tim yang sudah terlatih untuk terus melakukan pengawasan dan bertanggung jawab terhadap aktivitas sehari-hari di Monkey Forest.
- Melakukan pemantauan setiap saat, dan selalu siap untuk memulihkan integritas sumber daya alam dan budaya di Monkey Forest.
Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung, Yayasan Wenara Wana Padangtegal siap menyambut para wisatwan begitu memasuki area Monkey Forest. Jika pengunjung memiliki pertanyaan seputar Monkey Forest, baik tentang hutan, monyet, maupun pura yang merupakan situs cagar budaya, silahkan ajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada petugas yang ada di sekitar hutan. Para petugas dapat diketahui dengan identitas mereka yang mengenakan seragam hijau. Mereka selalu siap untuk memandu dan membantu wisatawan, sehingga dipastikan wisatawan yang berkunjung tidak mengalami kesulitan pada saat berada di dalam hutan. Hingga saat ini, biaya tiket masuk dari para pengunjung merupakan sumber utama pendanaan dan operasional Yayasan Wenara Wana Pedang Tegal untuk mengelola sumber daya alam dan budaya di sekitar hutan.
Suasana Di Monkey Forest Ubud Bali
Jika berkunjung ke Monkey Forest, pengunjung atau wisatawan harus mematuhi semua peraturan yang telah ditentukan, dan mengikuti petunjung dari para staf atau anggota Yayasan Wenara Wana Padangtegal. Hal tersebut bertujuan untuk tetap menjaga kesucian hutan dan pura sebagai situs cagar budaya. Selain membayar tiket masuk, pengunjung juga bisa memberikan tambahan kontribusi pendanaan untuk pengelolaan dan proyek konservasi Mandala Suci Wenara Wana (Monkey Forest). Kontribusi tersebut dilakukan secara resmi di kantor utama yang terletak di pintu masuk utama Monkey Forest.
Monkey Forest merupakan salah satu dari sumber daya dan potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Ubud, Bali. Memang, selain Monkey Forest ada beberapa tempat wisata menarik di Ubud, termasuk wisata alam dengan pemandangan sawah-sawah yang sangat indah. Untuk melihat informasi lebih lengkap, silahkan kunjungi Tempat Wisata Ubud Bali, atau lihat juga Daftar Tempat Wisata Di Bali jika Anda ingin menjelajahi lebih jauh Pulau Bali.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.