Sunday, May 10, 2015
Waduk Saguling Bandung
Pada awalnya pembangunan Waduk Saguling bertujuan untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air dibawah tanggung jawab Proyek Induk Pembangkit Hidro (PIKITDRO) Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Departemen Pertambangan & Energi. Potensi PLTA Waduk Saguling dapat mencapai 770 MegaWatt. Dalam perkembangannya, pemanfaatan fungsi waduk dikembangkan lagi, dan dilakukan penataan ulang sehingga Waduk Saguling menjadi Waduk Multiguna. Pemanfaatan lain Waduk Saguling diantaranya adalah untuk pengembangan sektor budidaya perikanan dengan sistem KJA (Karamba Jaring Apung) dan pariwisata.
Namun, saat ini kondisi Waduk Saguling sangat memprihatinkan, terjjadi pendangkalan, banyak kotoran dan menjadi tempat bertumpuknya sampah. Pencemaran memang terjadi mulai dari hulu Sungai Citarum sebagai sumber air utama di Waduk Saguling. Mulai dari sedimentasi akibat penggundulan hutan, pembuangan limbah pabrik, hingga pembuangan kotoran dan libah rumah tangga. Terlebih lagi saat ini wilayah perairan waduk juga digunakan oleh warga setempat untuk MCK. Kondisi inilah yang menjadikan Waduk Saguling mengalami masa kritis, dan diperkirakan umurnya akan lebih pendek dari umur yang diperkirakan. Keadaan waduk memang sangat mengkhawatirkan, mengingat Waduk Saguling menjadi penyaring pertama aliran Sungai Citarum, dimana masih terdapat dua waduk lagi yang berada di bawah Saguling.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan adanya tekanan dari laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Mayoritas penduduk di kawasan tersebut adalah petani, meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada berkurangnya lahan pertanian yang bisa digarap. Oleh karena itu mereka berusa membuka lahan baru dengan melakukan penebangan hutan. Akibatnya, masalah banjir, erosi, dan sedimentasi menjadi persoalan serius yang harus ditangani.
Berdasarkan data dari Unit Bisnis Pemangkitan Saguling, sedimentasi di Waduk Saguling setiap tahunnya mencapai 4 juta meter kubik. Oleh karena itulah daya tampung waduk terhadap air terus menurun, yang mana seharusnya mampu menampung 167,8 juta meter kubik namun sudah terisi oleh sedimentasi sebesar 94,1 juta meter kubik. Kondisi ini tentu menjadi kendala untuk menggerakkan turbin berkapasitas 770 MegaWatt.
Namun, terlepas dari kondisi waduk yang semakin kritis, Waduk Saguling tetap menjadi tempat wisata yang cukup digemari. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya wisatawan yang berkunjung, terlebih lagi pada akhir pekan atau hari-hari libur.
Lihat informasi lain yang mengulas Tempat Wisata Di Bandung.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paket Wisata DiengMenjelajah Negeri Di Atas Awan, penawaran spesial Paket Wisata Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334 | |
Penginapan DiengReservasi Penginapan Dieng, lebih murah dan hemat, tetap berkualitas. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Sewa Motor DiengJasa sewa motor murah di Dieng dengan berbagai pilihan menarik. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Sewa Tenda DiengJasa Penyewaan Tenda Camping di Dieng dan Gunung Prau 2.565. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Open Trip Gunung PrauProgram spesial untuk Anda, Open Trip Pendakian Gunung Prau Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334 | |
Jasa Rental Mobil DiengJASA RENTAL MURAH MOBIL DIENG, melayani berbagai rute & tujuan. Calya Wisata : 0852-0009-6334. |
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.