Museum Mandala Wangsit Siliwangi diresmikan pada tanggal 23 Mei 1966, oleh Pangdam/III Siliwangi, Kolonel Ibrahim Adjie. Museum tersebut berada di area seluas 4.176 meter persegi, dengan luas bangunan 1.674 meter persegi, beralamat di Jalan Lembong No. 38, Bandung, Jawa Barat. Tempat tersebut pernah digunakan sebagai markas militer pada masa penjajahan Belanda, dan sempat digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi. Pada tanggal 23 Januari 1950, tempat ini menjadi sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dibawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Oleh karena itulah, jalan tersebut yang sebelumnya bernama Oude Hospitaalweg diubah menjadi Jalan Lembong, diambil dari nama seorang prajurit Siliwangi yang gugur dalam peristiwa serangan Angkatan Perang Ratu Adil, yaitu Letkol Lembong.
Koleksi Di Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Bandung
Sebagaimana museum pada umumnya, di tempat ini juga tersimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah, terutama senjata dan peralatan lain yang digunakan selama perang kemerdekaan. Beberapa jenis benda-benda koleksi di Museum Mandala Wangsit Siliwangi antara lain:- Bedug Simarame
- Senjata tradisional, seperti kujang, klewang, pedang bambu, dan keris
- Senjata api dengan berbagai ukuran, mulai dari meriam, senjata laras panjang, hingga pistol
- Teng baja dan ambulan peninggalan tentara Jepang
Gedung Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Bandung
Selain koleksi benda-benda tersebut, juga terdapat beberapa koleksi foto-foto mantan Panglima Divisi Siliwangi, foto-foto kekejaman Westerling dan APRA, likisan yang menggambarkan peristiwa Bandung Lautan Api, serta koleksi uang pada masa pra dan pasca kemerdekaan. Museum Mandala Wangsit Siliwangi terbagi dalam beberapa ruang dengan tema berbeda, seperti Ruang DI/TII yang menampilkan koleksi foto-foto perjuangan tentara dalam menumpas pemberontakan DI/TII, Ruang Perang Kemerdekaan, Ruang Detik-detik Proklamasi, Ruang Pergerakan Nasional, serta Ruang Palagan Bandung yang menampilkan diorama bertema peristiwa heroik Bojong Kokosan.
Sejarah Bangunan Museum Wangsit Mandala Siliwangi
Bangunan museum dibangun pada tahun 1910, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan desain dan arsitektur bergaya Late Romanticism. Awalnya bangunan tersebut digunakan sebagai tempat tinggal para perwira Belanda. Namun, setelah kemerdekaan, bangunan tersebut diambil alih oleh Divisi Siliwangi, dan digunakan sebagai markas untuk pertama kalinya oleh Divisi Siliwangi, pada tahun 1949-1950. Pada tanggal 23 Januari 1950, terjadi peristiwa bersejarah, dimana markas Divisi Siliwangi menjadi sasaran oleh para pemberontak APRA. Pada tahun 1966, bangunan tersebut digunakan sebagai Museum Mandala Wangsit Siliwangi, diresmikan oleh Pangdam/III Siliwangi ke-8, Kolonel Ibrahim Adjie. Pada tahun 1979, dilakukan rehabilitasi dan dibuat menjadi gedung bertingkat dua.Untuk melihat informasi lebih lengkap tentang berbagai objek wisata di Bandung, silahkan kunjungi artikel lain, Daftar Tempat Wisata Di Bandung.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.