Sejarah Museum Puri Lukisan Ubud
Ketika hasil-hasil karya seni Bali mulai diakui oleh dunia dan dinilai sebagai kaya seni berkualitas tinggi, maka semakin banyak orang yang ingin mengoleksi hasil karya seni tersebut. Fenomena tersebut membuat para pelukis Bali, tak terkecuali Rudolf Bonnet, seorang pelukis Belanda 1895-1978, yang mendedikasikan hidupnya untuk berkarya di Bali, berkeinginan untuk membangun sebuah tempat koleksi bagi karya-karya seni Bali.Pada tahun 1936 Rudolf Bunnet bersama Tjokorda Gde Agung Sukawati dan saudaranya, Tjokorda Gde Raka Sukawati, untuk membentuk sebuah yayasan bernama "Pita Maha" yang bertujuan untuk mengkoordinir pelukis dan pemahat kayu di Ubud. Setelah mmeletusnya perang dunia II, dibentuklah organisasi baru bernama "Grup Pelukis Ubud" oleh I Gusti Nyoman Lempad, dibawah naungan Tjokorda Gde Agung Sukawati dan Rudolf Bonnet.
Pada tahun 1953, dibentuk organisasi baru, bernama "Yayasan Ratna Wartha" yang bertujuan untuk melanjutkan cita-cita Yayasan Pita Maha. Pada tahun tersebut Yayasan Ratna Wartha membuat rencana pembangunan sebuah museum seni modern, yang dirancang oleh Rudolf Bonnet.
Dengan dukungan keuangan dari berbagai pihak, akhirnya rencana pendirian museum tersebut bisa terwujud. Peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1954 oleh Perdana Menteri Ali Sastromidjojo, dan diberi nama Museum Puri Lukisan. Tjokorda Gde Agung Sukawati menjabat sebagai direktu museum, dan Rudolf Bunnet menjadi kurator museum.
Pada tanggal 31 Januari 1956, museum secara resmi dibuka untuk umum. Pembukaan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mr. Mohammad Yamin. Koleksi museum diawali dengan sumbangan lukisan dari Rudolf Bonnet, yang kemudian diikuti sumbangan dari seniman-seniman lain. Hingga saat ini, Museum Puri Lukisan berperan aktif dalam mengorganisir pameran seni lokal.
Ruangan Di Museum Puri Lukisan Ubud, Bali
Rudolf Bonnet dan Tjokorda Gde Agung meninggal pada tahun yang sama, 1978. Masyarakat Bali menyelenggarakan upacara besar untuk menghormati jasa-jasa mereka dalam membentuk Yayasan Ratna Wartha dan Museum Puri Lukisan. Sebuah kontribusi luar biasa untuk perkemangan karya seni di Bali.
Pada tahun 1982, dibangunlah sebuah bangunan baru di sisi timur yang berfungsi sebagai ruang pameran temporer.
Koleksi Museum Puri Lukisan Ubud
Hingga saat ini, Museum Puri Lukisan Ubud telah memiliki koleksi yang cukup lengkap. Secara umum, koleksi-koleksi di Museum Puri Lukisan terdiri dari beberapa tema utama, yaitu Batuan Painting, Sanur Panting, Ubud Painting, Young Artist Paintin, dan Wood Carving (ukiran kayu).Selain koleksi berbagai karya seni, Museum Puri Lukisan juga secara aktif menyelenggarakan berbagai acara pameran seni dan membuka Art & Cultural Workshop.
Telusuri juga berbagai destinasi wisata menarik di Bali, klik Daftar Tempat Wisata Di Bali.
Referensi:
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.