Memulai perjalanan menggunakan Busway Trans Jakarta dari halte Cawang Otista dan memilih jalur menuju Harmoni. Begitu memasuki bus, ada suasana berbeda dibanding menggunakan kendaraan umum lain. Kebetulan penumpang tidak terlalu penuh, sehingga kami masih bisa mendapatkan tempat duduk, tidak berdiri berdesakan dengan penumpang lain.
Namun, karena bermaksud melihat-lihat suasana kota Jakarta, akhirnya tetap saja tempat duduk dibiarkan kosong. Hal menarik lagi, disediakan ruangan khusus wanita di bagian depan kabin bus, sehingga memberikan kenyamanan tersendiri bagi penumpang wanita. Bus Trans Jakarta melaju dengan kecepatan tidak lebih dari 50 km/jam. Perjalanan menuju Harmoni relatif tidak ada hambatan. Sesekali bus berhenti di halte-halte yang dilewati.
Menyusuri ruas Jl. Otto Iskandardinata menuju ke Terminal Kampung Melayu kemudian melanjutkan perjalanan melalui Jl. Jatinegara Barat, Jl. Matraman Raya, Jl. Salemba Raya, Jl. Kramat Raya, Jl. Pasar Senen, Jl. Gunung Sahari Raya, belok kiri melalui Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pos, Jl. Ir. H. Juanda, dan akhirnya tiba di Halte Busway Harmoni Sentral, JL. Gajah Mada/JL. Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Hampir di sepanjang ruas jalan yang kami lalui, selalu terjadi kemacetan di arus lalu-lintas kanan/kiri jalur Busway.
Perjalanan dari Halte Busway Cawang Otista ke Harmoni Sentral hanya ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Tentu saja merupakan perjalanan yang menyenangkan. Bisa berkeliling Jakarta tanpa harus membuang waktu terjebak di kemacetan. Inilah salah satu kelebihan menggunakan jalur Busway untuk berkeliling Jakarta.
Selain itu, hal yang juga sangat membantu adalah saat Anda menanyakan rute tujuan perjalanan, maka kru dan staf busway akan memberikan informasi akurat untuk perjalanan Anda. Dari Harmony Sentral Busway, kami melanjutkan perjalanan menuju Monas. Hanya satu halte dari Harmony Sentral menggunakan jalur menuju Blok M, setelah melalui Jl. Majapahit, kami sudah tiba di Halte Busway Monumen Nasional, JL. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Kami pun turun, dan mengunjungi monumen bersejarah yang kini menjadi salah satu tempat wisata di Jakarata. Menghabiskan waktu sambil menikmati jajanan pedagang kaki lima dan kesegaran suasana di Ibukota, dalam taman di kawawan Monas. Sempat mengabadikan kunjungan ke Monas dengan beberapa kali jepretan kamera.
Setelah cukup puas berada di tempat wisata ini, kami pulang dan kembali menggunakan Busway Trans Jakarta. Dengan rute berbeda, karea ada beberapa perbaikan jalur busway, tetapi justru itu merupakan pengalaman tersendiri. Dan seperti pada perjalanan saat berangkat, busway tetap melaju tanpa hambatan di tengah-tengah kemacetan Ibukota. Ya, perjalanan wisata sederhana yang sungguh menyenangkan dan tidak melelahkan.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.