Pemandangan pantai yang masih alami merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain itu, di Pantai Lovina juga terdapat banyak ikan lumba-lumba, dimana wisatawan dapat menyewa perahu untuk mendekatinya. Fasilitas wisata seperti restoran, hotel, atau penginapan-penginapan murah juga banyak terdapat di tempat wisata ini.
Tidak seperti pantai-pantai lain di Bali yang memiliki pasir putih, seperti Kuta, Tanjung Benoa, Legian, dan Jimbaran, Pantai Lovina memiliki pasir hitam dan masih alami dengan ombak yang relatif tenang. Sehingga selain menarik untuk berekreasi bersama keluarga, pantai ini juga aman untuk berperahu melihat perilaku ikan lumba-lumba di perairan 1 kilometer dari bibir pantai.
Pertunjukan ikan lumba-lumba liar tersebut sudah diketahui oleh banyak wisatawan, tak mengherankan jika saat ini Pantai Lovina menjadi destinasi utama liburan di Bali.
Terdapat ratusan ikan lumba-lumba di perairan Lovina, dan biasanya akan keluar pada pagi hari, sekitar jan 06.00-08.00 waktu setempat. Sebuah pertunjukan alami yang sangat menarik, dimana wisatawan dapat menyaksikan ikan lumba-lumba yang melompat di atas permukaan perairan. Ada juga yang sekedar berenang dan berkeliling kesana kemari di permukaan.
Selain keindahan pemandangan pantai yang masih alami dan pertunjukan lumba-lumba liar, di Pantai Lovina juga menawarkan kegiatan wista selam. Wisatawan dapat menyewa peralatan selam lengkap yang banyak di sediakan oleh jasa penyewaan peralatan selam.
Kegiatan menyelam ini memang sangat seru dan menyenangkan, disamping berolahraga, wisatawan juga dapat menyaksikan keindahan taman laut Pantai Lovina Bali, yang sangat jernih, dengan keanekaragaman ikan-ikan laut yang menjadikan pemandangan bawah laut ini semakin mempesona.
Sejarah Pantai Lovina Bali
Pengembangan Pantai Lovina menjadi daerah pariwisata tidak lepas dari seorang yang bernama Panji Tisna. Ia terinspirasi untuk mengembangkan pantai terpencil menjadi sebuah daerah wisata yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, setelah melakukan perjalanan di beberapa negara.Panji Tisna mengawali usahanya mengembangkan daerah tersebut menjadi tempat wisata dengan membangun sebuah pondok bernama LOVINA pada tahun 1953. Pondok tersebut dilengkapi dengan tiga buah kamar kecil dan sebuah retoran sederhana. Pada perkembangannya, pembangunan pondok LOVINA ternyata mendapatkan respon cukup baik dari para wisatawan, sehingga nama ini mulai dikenal oleh pelancong yang berkunjung ke Bali. Nama LOVINA diambil dari kata Love dan Ina, yang berarti mencintai Indonesia.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.