Kampung Budaya Sindang Barang masuk dalam wilayah Pasir Eurih kecamatan tamansari kabupaten Bogor Jawa Barat, kurang lebih hanya berjarak 5 kilometer dari kota Bogor. Cukup dekat, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 10 menit dengan arus lalulintas lancar.
Berdasarkan naskah pada Pantun Bogor dan Babad Pajajaran, Sindangbarang merupakan kampung tertua di wilayah Bogor, yang sudah ada sejak jaman Kerajaan Sunda pada abad ke-12. Konon, kampung tersebut digunakan sebagai tempat untuk menggembleng para prajurit Kerajaan Sunda. Salah satu bukti bahwa Sindangbarang merupakan kampung tertua sejak jaman Pajajaran adalah terdapatnya situs-situs bersejarah, berupa punden berundak-undak peninggalan Kerajaan Pajajaran.
Untuk melestarikan situs-situs purbakala tersebut, Kampung Budaya Sindangbarang bekerja sama dengan FIB UI untuk melakukan penelitian, dokumentasi, dan menyelenggarakan seminar mengenai situs peninggalan kerajaan Pajajaran tersebut. Cerita rakyat mengenai Sindangbarang sendiri telah dicoba untuk dibukukan oleh teman-teman dari FIB UI.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan trade mark Sindangbarang sebagai Kampung Budaya, sehingga minat masyarakat untuk berkunjung ke kampung tersebut semakin besar.
Dari Kampung Sindangbarang inilah salah satu budaya tradisional seperti Upacara Adat Seren Taun berasal. Hingga kini, budaya tradisional tersebut masih tetap dipelihara dan dilestarikan. Upacara tersebut diselenggarakan setahun sekali, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, atas melimpahnya rizki yang mereka terima berupa hasil panen atau hasil bumi lainnya.
Selain upacara adat Seren Taun, di wilayah ini juga terdapat delapan jenis kesenian tradisional yang sudah direvitalisasi oleh warga setempat.
Sebagai wujud dari komitmen warga setempat untuk melestarikan seni dan budaya tradisional, maka diselenggarakan pelatihan tari tradisional dan musik gamelan secara gratis. Anak muda yang telah mahir dalam seni tradisional tersebut, akan selalu dilibatkan dalam pertunjukan seni untuk menyambut pengunjung yang datang.
Di Kampung Budaya Sindangbarang juga masih banyak terdapat rumah-rumah adat, yang kini telah direvitalisasi untuk menjaga budaya Sunda, sehingga orang Sunda tidak kehilangan jatidirinya. Para pengunjung benar-benar akan merasakan suasana kehidupan desa jaman dahulu, dengan keramah-tamahan khas orang Sunda. Suasana kehidupan desa tradisional ini benar-benar terlihat, manakala kita menemui ibu-ibu menumbuk padi di saung lisung, dan memasak menggunakan kayu bakar atau Hawu.
Kunjungan Anda ke Kampung Budaya Sindangbarang, tentu saja akan sangat membantu upaya pelestarian budaya nasional, mengingat budaya Sunda adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Bisa dibayangkan, jika komitmen tinggi untuk melestarikan budaya seperti di Kampung Budaya Sindangbarang terus dikembangkan ke berbagai daerah, maka bisa dipastikan budaya asli Indonesia akan tumbuh secara perlahan ditengah-tengah arus globalisasi. Lihat informasi Tempat Wisat Di Bogor
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.