Pembangunan Proyek Jembatan Suramadu
Gagasan pembangunan proyek Jembatan Suramadu pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Pada awalnya muncul gagasan untuk menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera oleh Ir.Sedyatmo (alm), kemudian gagasan tersebut dialihkan untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Pada perkembanganya, bulan Juni 1996, Presiden Suharto mencoba merespon gagasan tersebut. Beliau menunjuk menristek BJ Habibie untuk melakukan kajian mengenai proyek pembangunan Jembatan Suramadu.Namun, pembangunan baru dilaksanakan pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, dimana peresmian pembangunannya dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2003. Pembangunan memakan waktu selama enam tahun, yang kemudian secara resmi dibuka pada tanggal 10 Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tujuan realisasi proyek Jembatan Suramadu adalah untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, baik dalam bidang infrastruktur maupun ekonomi. Pembangunan dan perkembangan Pulau Madura memang relatif tertinggal jika dibanding wilayah-wilayah lain di Jawa Timur, sehingga memerlukan proses percepatan. Biaya pembangunan jembatan diperkirakan mencapai angka 4,5 triliun rupiah, dan pelaksanaannya dilakukan di tiga titik secara bersamaan, yaitu di Surabaya, Bangkalan, dan pembangunan bentang tengah (main brige dan approach brige.
Konstruksi Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu memiliki panjang hingga 5.438 meter dengan lebar 30 meter dan tinggi 146 meter, dimana konstruksi jembatan ini merupakan gabungan dari tiga jembatan utama, yaitu Jalan Layang, Jembatan Penghubung, dan Jembatan Utama. Teridiri dari empat jalur, dan menyediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda motor.Jalan layang
Jalan layang atau Causeway dibangun untuk menghubungkan jalan darat dengan jembatan, dibangun di dua sisi, baik disisi Surabaya dengan panjang 1.458 meter, maupun sisi Bangkalan Madura dengan panjang 1.818 meter. Jalan layang ini menggunakan penyangga PCI dengan pondasi pipa baja berdiameter 60 cm.Jembatan penghubung
Jembatan penghubung atau approach bridge berfungsi untuk menghubungkan jalan layang dengan jembatan utama (main brige). Dibangun di kedua sisi, baik di sisi jembatan layang dari arah Surabaya maupun Madura. Panjang masing-masing jembatan penghubung di kedua sisi sekitar 672 meter. Konstruksi jembatan ini menggunakan penyangga beton dengan pondasi penopang berdiameter 180 cm.Jembatan utama
Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bentang, yaitu satu bentang utama yang panjangnya mencapai 434 meter dan bentang samping di kedua sisi dengan panjang 192 meter. Pembangunan jembatan utama ini sangat rumit, karena harus menyediakan akses bagi kapal yang melewati Selat Madura, sehingga biaya pembangunannya membengkak. Untuk memberikan ruang bagi kapal, disediakan ruang bebas setinggi 35 meter di atas permukaan air laut.Dampak ekonomi dan kependudukan
Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat mempercepat proses peningkatan dan pemerataan ekonomi di wilayah madura, sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi ke Surabaya yang sudah semakin padat. Selain itu, pembangunan akses jalan ini juga dapat memberikan alternatif tempat domisili bagi warga Surabaya, sehingga dapat mewujudkan pemerataan penduduk. Bahkan tidak jarang orang sengaja datang ke Madura untuk melihat jembatan terpanjang ini. Hal ini tentu saja menjadi sebuah potensi baru bagi industri pariwisata dikemudian hari.Referensi :
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.