Wilayah ini mulai disinggahi masyarakat semenjak dibukanya akses jalan pada tahun 1978, oleh seorang Kepada Desa Srigonco yang bernama Tukiran. Pada tahun 1983, Bupati Malang, Eddy Slamet meresmikan kawasan pantai ini sebagai tempat wisata andalah Kabupaten Malang. Semenjak saat itu, pembangunan infrastruktur jalan ke Pantai Balekambang terus diprioritaskan. Dan saat ini, akses jalan menuju pantai sudah cukup memadai. Dari Kecamatan Bantur hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dengan kendaraan.
Pantai Balekambang memiliki sumber daya wisata yang sangat potensial, baik keindahan pemandangan lautnya, hingga wisata religi. Wisatawan akan disuguhi sebuah panorama laut yang memukau, dengan gelombang ombak besar Samudera Hindia yang memanjang di garis pantai hingga dua kilometer, serta hamparan pasir putih yang cukup luas dan bersih, sehingga nyaman bagi pengunjung untuk beraktivitas di bibir pantai. Di kawasan pantai andalan wisata Kabupaten Malang ini juga sering dijadikan sebagai venue training center bagi sejumlah klub sepak bola, Arema dan Persema.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini, pemerintah setempat bersama pihak swasta terus berbenah dengan menambah sejumlah fasilitas wisata. Salah satu fasilitas yang cukup populer adalah flying fox yang diluncurkan pada bulan Agustus 2012. Namun sayang, hingga saat ini permainan flying fox hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu saja. Mudah-mudahan di kemudian hari, dengan pengololaan yang lebih profesional, fasilitas bermain ini bisa digunakan oleh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Balekambang. Beberapa fasilitas permainan untuk anak-anak juga sudah kembangkan di area wisata ini, seperti ayunan dan patung hewan.
Selain petensi wisata alamnya, Pantai Balekambang juga menyimpan potensi wisata religi, yang juga cukup sering dikunjungi wisatawan. Pada hari-hari tertentu, pengunjung akan membanjiri pantai untuk melakukan ritual menurut keyakinan mereka. Terdapat dua objek wisata religi di sekitar pantai ini, yaitu Syaikh Abdul Jalil yang sering dijadikan sebagai tempat ziarah oleh umat islam dari berbagai daerah, dan Pura Amarta Jati yang sering dijadikan sebagai tempat peribadatan oleh umat Hindu, terutama pada Hari Raya Nyepi.
Ribuan umat Islam biasanya akan berbondong-bondong mengunjungi pantai setiap tanggal 1 Sya’ban, setelah mereka berziarah di makam Syaikh Abdul Jalil yang terletak di wilayah terpencil, yaitu di tepi Kali Berek, jaraknya sekitar 1 kilometer sebelum memasuki pantai. Begitu juga umat Hindu, setiap Hari Raya Nyepi akan berkunjung ke objek wisata ini untuk melakukan ibadah di Pura Amarta Jati yang terletak di pulau Ismoyo, yaitu sebuah pulau yang agak menjorok masuk, dan dihubungkan dengan jembatan dari bibir pantai. Tradisi ritual Nyepi yang dilakukan oleh umat Hindu selalu dinantikan oleh ribuan wisatawan, baik yang beragama Hindu maupun bukan, bahkan wisatawan mancanegara juga banyak yang ingin menyaksikan ritual keagamaan tersebut.
Penginapan Di Sekitar Pantai Balekambang
Bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di Pantai Balekambang, tidak usah bingung-bingun untuk mencari tempat. Di area bibir pantai ini terdapat dua penginapan yang dilengkapi dengan fasilitas cukup memadai. Yang pertama adalah penginapan Bamboo, menyediakan 8 kamar. Penginapan kedua dengan kelas yang lebih tinggi adalah Hotel Wibisana, menyediakan 10 kamar. Kedua penginapan tersebut memiliki keistimewaan yang cukup menarik, dimana setiap kamarnya menyuguhkan view ke laut lepas.Baca artikel lain tentang Daftar Tempat Wisata Di Malang dan Batu.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.