Letak Taman Nasional Ujung Kulon
Kawasan Taman nasional Ujung Kulon berada di ujung barat Pulau Jawa, secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Secara astronomis berada di antara ( 06°52′17″LU 105°02′32″BT) dan ( 06°30′43″LU 105°37′37″BT).
Status Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon
Status Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kawasan yang dilindungi telah mendapatkan pengakuan dan pengesahan baik secara nasional maupun internasional. Sejumlah peraturan telah dikeluarkan sebagai kekuatan hukum terhadap status kawasan tersebut, antara lain:
- Undang-Undang Republik Indonesia No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam
- Undang-Undang Republik Indonesia No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan
- Surat Keputusan UNESCO Nomor: SC/Eco/5867.2.409 tanggal 1 Februari 1992, yang menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site (Situs Warisan Alam Dunia)
- Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor 69/IV-Set/HO/2006 tanggal 3 Mei 2006, tentang Penunjukan 20 (Dua Puluh) Taman Nasional Sebagai Taman Nasional Model
- Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut, Taman Nasional ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional
Luas Wilayah Taman Nasional Ujung Kulon
Luas wilayah Taman Nasional Ujung Kulon adalah 122.956 hektare, yang tediri dari 78.619 wilayah daratan, yang meliputi kawasan Cagar Alam Gunung Honje, Cagar Alam Pulau Panaitan, Cagar Alam Pulau Peucang, serta Cagar alam Ujung Kulon, dan 44.337 hektare wilayah perairan di sekitarnya. Penetapan luas tersebut dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992. Dengan demikian, kawasan Taman Nasional ini terdiri dari beberapa pulau beserta wilayah perairannya.
Taman Nasional Ujung Kulon
Wilayah Yang Masuk Dalam Taman Nasional Ujung Kulon
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon meliputi beberapa pulau di sekitar Semenanjung Ujung Kulon. Selain Semenanjung Ujung Kulon yang memiliki luas wilayah 38.000 hektare, Taman Nasional ini juga memasukkan beberapa pulau lain, yaitu Pulau Panaitan dengan luas wilayah sekitar 17.000 hektare, Pulau Peucang dengan luas wilayah sekitar 450 hektare, Pulau Handeleum dengan luas wilayah sekitar 220 hektare, dan kawasan Gunung Honje dengan luas wilayah 19.500 hektare.
Flora dan Fauna Yang Ada Di Taman Nasional Ujung Kulon
Flora
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki dari berbagai jenis flora yang cukup lengkap. Bahkan terdapat beberapa spesies langka, dan di Pulau Jawa, spesies-spesies langka tersebut diketahui hanya ada di Ujung Kulon, seperti Batryohora geniculata, Cleidion spiciflorum, Heritiera percoriacea, dan Knema globularia.Keanekaragaman flora tersebut membentuk formasi hutan, baik bertipe hutan hujan tropis, hutan rawa air tawar, hutan mangrove dan padang rumput. Bisa dikatakan tipe hutan di Taman Nasional Ujung Kulon cukup lengkap, sehingga membentuk suatu ekosistem yang sangat kompleks dengan tingkat keanekaragaman cukup tinggi.
Beberapa jenis tumbuhan yang bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon antara lain bayur (Pterospemum javanicum), rotan (Calamus sp.), kayu gaharu (Aquilaria malaccensis), Kayu cempaka (Michelia campaca), kayu jambe ( Areca catechu), Anggrek (Dendrobium sp.), tangkil (Gnetum gnemon), serta salak (Salacca edulis). Sedangkan tumbuhan yang banyak terdapat di kawasan hutan pantai antara lain nyamplung (Calophyllum innophyllum), butun (Barringtonia asiatica), Klampis Cina (Hemandia peltata), ketapang (Terminalia catappa), cingkil (Pongamia pinnata), dan masih banyak lagi.
Fauna
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki keragaman fauna atau satwa liar cukup tinggi, baik satwa yang bersifat endemik maupun satwa langka. Salah satu satwa langka yang sangat dilindungi adalah badak jawa atu badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), yang diperkirakan di seluruh dunia hanya ada di Ujung Kulon. Populasi Rhinoceros sondaicus diperkirakan hanya sekitar 50-60 ekor, sehingga perlindungan terhadap satwa langka ini sangat diprioritaskan.Keanekaragaman ekosistem di kawasan ini tentu saja berpengaruh terhadap keanekaragaman satwanya. Selain badak jawa, beberapa satwa lain yang bisa ditemukan diantaranya adalah Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aigula) dan Anjing hutan (Cuon alpinus javanicus), Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aigula), Lutung (Presbytis cristata), Kukang (Nycticebus coucang), Kera ekor panjang (Macaca fascicularis), Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus scrofa), muncak (Muntiacus muntjak), pelanduk (Tragulus javanicus), celeng (Sus verrucosus), Anjing hutan (Cuon alpinus javanicus), dan masih banyak lagi. Untuk wilayah perairannya, Taman Nasional Ujung Kulon memiliki ekosistem terumbu karang yang masih sangat sehat, setidaknya terdapat sekitar 33 spesies hewan karang, dan beberapa spesies ikan laut yang hidup di habitat terumbu karang.
Secara umum, satwa di Taman Nasional Ujung Kulon dapat dikelompokkan menjadi:
- Mamalia kurang lebih terdapat 35 jenis
- Primata kurang lebih terdapat 5 jenis
- Burung kurang lebih terdapat 240 jenis
- Reptilia kurang lebih terdapat 59 jenis
- Amphibia kurang lebih terdapat 22 jenis
- Insecta kurang lebih terdapat 72 jenis
- Pisces kurang lebih terdapat 142 jenis
- Terumbu Karang kurang lebih terdapat 33 jenis
Lihat Daftar Taman Nasional Di Indonesia
Referensi:
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.