Potensi Wisata Pulau Weh
Pulau Weh merupakan pintu masuk Selat Malaka, dan kawasan ini ditetapkan sebagai jalur perdagangan bebas oleh Pemerintah Indonesia, sehingga aktivitas perekonomian di wilayah ini bisa dikatakan cukup baik. Selain perdagangan dan pertanian, salah satu pendorong perkembangan ekonomi masyarakat setempat adalah sektor pariwisata. Ya, Pulau Weh dikenal sebagai ekotourisme, terutama dengan keanekaragaman ekosistem dan ditetapkannya kawasan ini sebagai suaka alam.Terumbu karang di sekitar pantai merupakan daya tarik potensial bagi wisatawan. Meskipun keanekaragaman terumbu karang di sekitar pantai relatif sedikit (tidak begitu beranekaragam) tetapi keanekaragaman spesies ikan yang menghuni ekosistemnya sangat bervariasi. Hal tersebut sesuai dengan hasil survey yang dilakukan oleh Conservation International pada tahun 1997-1999. Sebuah desa kecil bernama Iboih, merupakan tempat berenang bawah laut untuk menikmati keindahan ekosistem terumbu karangnya. Selain desa Iboih, juga ada sebuah desa lagi yang bernama Rubiah, cukup populer dengan keindahan panorama bawah lautnya yang begitu eksotis.
Salah satu hal yang menarik adalah ditemukannya spesies langka hiu bermulut besar. Spesies ini bisa dikatakan sangat langka, mengingat hingga tahun 2006, hanya ditemukan sebanyak 36 ekor hiu mulut besar di wilayah perairan Samudra Pasifik, Hindia, dan Atlantik.
Pulau Weh merupakan satu-satunya habitat spesies katak yang terancam punah, yaitu Bufo valhallae. Namun, terjadinya insiden penggundulan hutan menjadikan spesies katak ini semakin sulit ditemukan. Sebagai kawasan ekotourisme, Pulau Weh juga menjadi incaran para petualang untuk mendaki gunung berapi. Pendakian memang merupakan salah satu kegiatan wisata yang cukup populer. Selain itu, terdapat beberapa resor pantai yang bisa menjadi pilihan dalam destinasi liburan Anda.
Sayang, ekosistem yang dikenal sebagai daya tarik bagi wisatawan sempat rusak parah pasca gempa dan tsunami pada tahun 2004 lalu yang memporakporandakan Aceh. Salah satu hutan bakau di desa Iboih rusak parah diterpa gelombang dan puing-puing dari daratan. Tak hanya hutan bakau, beberapa terumbu karang juga mengalami kerusakan berat akibat tertumpuk puing-puing tersebut. Setahun kemudian, yaitu pada tahun 2005, pemerintah melakukan penanaman kembali bibit bakau sebanyak 14.400 batang, untuk mengembalikan ekosistem yang sempat rusak di pulau yang terbentang sepanjang 15 kilometer ini.
mari ke pulau weh sabang pulau diujung barat indonesia
ReplyDeleteke titik NOl Km Indonesia bersama kami
2D RENTAL MOBIL SABANG MURAH 082164148615
supir ramah, mobil Inova,Avanza, Odeysse,APV
Kepuasan dan kenyamanan Anda kebanggaan kami