Nama Pulau Merah diberikan lantaran terdapat sebuah bukit dengan tanah berwarna merah yang berada di dekat pantai. Pepohonan hijau di sekitar bukit membuat perpaduan yang menyuguhkan pemandangan sangat memukau. Untuk mengunjungi bukit ini, dapat dilakukan saat air laut surut, dan wisatawan dapat berjalan kaki ke sana. Di area pantai ini, terdapat pura yang biasa digunakan untuk melaksanakan upacara Mekiyis oleh umat Hindu. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan. Pada tahun 1994, Pantai Pulau Merah diterjang oleh gelombang tsunami setinggi 13 meter yang mengakibatkan kerusakan cukup berarti.
Akhir-akhir ini, pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan perhatian penuh untuk pengembangan kawasan wisata Pulau Merah. Salah satu bentu perhatian tersebut diwujudkan pada pembangunan dan perbaikan akses jalan menuju lokasi wisata. Rupanya pemerintah setempat cukup serius dalam mengembangkan industri pariwisata di Pantai Pulau Merah, salah satunya dengan mempromosikan lokasi wisata ini melalui penyelenggaraan lomba balap sepeda, "Banyuwangi Tour de Ijen", pada akhir tahun 2012.
Potensi Wisata Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah memiliki berbagai keunikan yang bisa menjadi nilai jual dan daya tarik bagi wisatawan. Salah satu keunikan yang juga menjadi ikon pantai ini adalah bukit kecil setinggi 200 meter di atas permukaan laut, dengan tanah berwarna merah, yang diselimuti oleh pepohonan hijau di permukaannya. Saat air laut surut, wisatawan dapat mengunjungi bukit ini hanya dengan berjalan kaki.Bukit Kecil Di Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Area bibir pantai yang berpasir putih membentang sepanjang tiga kilometer juga menjadi pesona dan daya tarik bagi wisatawan. Berpadu dengan gelombang ombak Samudera Hindia, sangat ideal untuk menikmati suasana dan panorama pantai yang mengagumkan. Namun, karena ombaknya besar, sehingga tidak aman untuk kegiatan berenang di pinggir pantai, terutama bagi anak-anak.
Salah satu daya tarik yang diperkirakan mampu membawa Pantai Pulau Merah dalam jajaran tempat-tempat wisata terkemuka adalah keadaan ombaknya yang sangat sesuai untuk olahraga selancar atau surfing. Bahkan kondisi ombak di Pantai Pulau Merah dinilai oleh sejumlah kalangan merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia, salah satunya penilaian dari Jro Made Supatra Karang, President Asosiasi Selancar Indonesia. Ombak setinggi 3-5 meter tersebut cukup menantang untuk diterjang bagi para pecinta surfing. Wisatawan mancanegara banyak yang berkunjung ke Pantai Pulau Merah untuk menjajal tantangan gelombang ombaknya, seperti dari negara Prancis, Jerman, dan Australia.
Pada tanggal 24 hingga 26 Mei 2013, diadakan lomba International Surf Competition 2013 yang diikuti oleh 15 negara. Kompetisi tersebut dibuka oleh Menpora Roy Suryo. Kompetisi selancar Internasional ini bertujuan untuk mempromosikan Pantai Pulau Merah dengan menggabungkan olahraga dan sektor pariwisata.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.