Saturday, October 04, 2014
Pantai Ngobaran Jogja
Untuk mencapai lokasi ini cukup mudah, karena banyak papan penunjuk arah yang akan membimbing perjalanan Anda. Dari kota Jogja hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk sampai di lokasi. Namun, rute jalan yang dilalui cukup sempit, naik turun, dan berkelok-kelok, sehingga harus hati-hati saat mengemudi kendaraan. Apalagi jika berkunjung saat musim liburan, harus benar-benar waspada, jika berpapasan dengan kendaraan lawan arah harus bergantian.
Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan, terasa semua akan terbayar oleh suguhan pemandangan pantai yang benar-benar berbeda dengan pantai-pantai lain di Jogja. Jika datang pada saat air laut surut, wisatawan dapat menyaksikan pemandangan hamparan alga berwarna hijau maupun coklat yang sangat eksotis. Tampak hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang ini mirip dengan area perawahan hijau. Berbagai jenis binatang laut juga dapat Anda temukan di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.
Setelah puas menikmati pesona alam di sekitar pantai, kini saatnya Anda berburu koleksi budaya di kawasan ini. Inilah keunikan dan keistimewaan yang dimiliki Pantai Ngobaran. Sebuah pesona budaya yang sangat sulit ditemukan di daerah lain. Ya, di pantai ini wisatawan dapat menemukan bangunan budaya berupa tempat ibadah dari beberapa agama dan kepercayaan yang berbeda dan berdiri di satu kompleks yang saling berdekatan. Menggambarkan keadaan masyarakat yang multikultur dengan tingkat toleransi yang cukup tinggi.
Bangunan pertama yang tampak jelas terlihat adalah sebuah prasasti yang terletak diantara arca dan stupa, dibangun oleh masyarakat setempat pada tahun 2003, untuk mengenang kunjungan Raja Brawijaya V ke daerah ini. Pada prasasti tersebut tertulis tiga butir ikrar ksatria. Tempat ini digunakan sebagai tempat beribadah penganut kepercayaan Kejawan.
Sebuah kepercayaan yang diambil dari nama salah satu putra Brawijaya V, yaitu Bondhan Kejawan. Memang, tidak jauh dari tempat ibadah ini terdapat sebuah batu yang ditumbuhi tanaman kering yang dipagari kayu berwarna abu-abu. Konon, tempat tersebut digunakan oleh Brawijaya V berpura-pura membakar diri untuk menghindari perang dengan puteranya Raden Patah (Raja I Demak). Namun kebenaran cerita tentang Brawijaya V ini diragukan oleh sejumlah sejarahwan.
Beberapa meter ke arah kiri dari prasasti tersebut, terdapat sebuah bangunan berbentuk Joglo, bangunan tradisional Jawa, yang digunakan sebagai tempat peribadatan penganut aliran kepercayaan Kejawen. Aliran kepercayaan yang berbeda dengan Kejawan seperti tersebut di atas.
Dari bangunan Joglo ini, terus mengikuti jalan, dan Anda akan menemukan sebuah pura lengkap dengan patung-patung khas Hindu, yang tepat berada di sebuah tebing cukup terjal. Dari tempat ini, wisatawan dapat menikmati keagungan laut selatan yang membentang luas seolah tak berujung. Tampak deburan ombak yang menghantam dinding tebing menjadikan suasana semakin sensasional.
Didekat patung-patung yang berada di pura ini, terdapat sebuah tangga yang menuruni tebing karang. Anda bisa turun dan menikmati pesona karang di bawah tebing. Namun disarankan untuk tetap menggunakan alas kaki, agar tidak terluka. Jika air laut surut, tampak rumput laut menghijau dan bintang-bintang laut berada di sela-sela karang.
Beberapa meter dari pura ini, terdapat bangunan masjid yang cukup unik. Masjid tersebut menghadap keselatan. Bagian depan tempat imam terbuka menghadap ke laut lepas. Penduduk setempat tak banyak tahu alasan pembangunan masjid tersebut menghadap ke selatan. Sebagai petunjuk bagi wisatawan yang ingin sholat di masjid tersebut, terdapat sebuah tanda khusus untuk menunjuk arah kiblat yang sebenarnya.
Tak jauh dari lokasi pura terdapat sebuah bukit yang lebih tinggi. Anda bisa mendaki bukit tersebut dan menikmati pesona Pantai Ngobaran dari puncak bukit. Terlihat sebuah pemandangan alam yang menghampar di depan mata, sangat eksotis dan menakjubkan. Sungguh merupakan petualangan liburan yang tak terlupakan.
Tidaklah lengkap jika perjalanan ke Pantai Ngobaran melewatkan pemandangan sunset yang sangat mengagumkan. Tampak sang mentari tenggelam di garis cakrawala, seolah-olah tenggelam ditelan lautan. Sinar matahari yang berwarna kuning kemerahan tampak menyemburat menghiasi langit. Sebuah pemandangan menakjubkan, sayang jika kunjungan Anda ke Pantai ini melewatkan momentum kembalinya sang surya ke peraduan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paket Wisata DiengMenjelajah Negeri Di Atas Awan, penawaran spesial Paket Wisata Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334 | |
Penginapan DiengReservasi Penginapan Dieng, lebih murah dan hemat, tetap berkualitas. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Sewa Motor DiengJasa sewa motor murah di Dieng dengan berbagai pilihan menarik. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Sewa Tenda DiengJasa Penyewaan Tenda Camping di Dieng dan Gunung Prau 2.565. Calya Wisata : 0852-0009-6334. | |
Open Trip Gunung PrauProgram spesial untuk Anda, Open Trip Pendakian Gunung Prau Dieng. Calya Wisata : 0852-0009-6334 | |
Jasa Rental Mobil DiengJASA RENTAL MURAH MOBIL DIENG, melayani berbagai rute & tujuan. Calya Wisata : 0852-0009-6334. |
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.