Untuk menuju ke pulau ini dapat ditempuh dengan perjalanan penyeberangan melalui Desa Sumberjaya, yang berjarak kurang lebih 200 kilometer dari Jakarta, dapat ditempuh menggunakan mobil dalam waktu sekitar 6 jam dengan arus lalu-lintas normal. Dari Serang, Ibukota Provinsi Banten, hanya berjarak sekitar 100 kilometer, dan dapat ditempuh dalam waktu empat jam.
Perjalanan penyeberangan dari Desa Sumberjaya ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam menggunakan kapal motor. Untuk berwisata ke kawasan ini, sebaiknya dilakukan secara beramai-ramai atau rombongan, pasalnya tarif sewa kapal dengan daya angkut sekitar 30 orang ini cukup mahal, kira-kira Rp 3,5 juta selama dua hari. Memang, wisatawan harus menyewa kapal sendiri jika ingin berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon.
Potensi Wisata Pulau Peucang
Pulau seluas 500 hektar ini memiliki potensi wisata luar biasa, dan memang dikembangkan sebagai destinasi wisata alam. Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di pulau ini dapat dijumpai berbagai satwa langka, seperti Rusa (Cervus timorensis), Banteng Jawa (Bos sundaicus), Merak Hijau (Pavo muticus), Lutung (Trachypithecus auratus auratus), Kijang, Babi Hutan (Sus verrucosus) dan Biawak.Hutan Pulau Peucang merupakan salah satu ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah. Flora di kawasan ini antara lain merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), dan ki hujan (Engelhardia serrata). Selain itu juga ada pohon Ficus atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup. Biasanya pohon inangnya akan mati jika pohon ara pencekik ini menjadi dewasa.
Pesona pemandangan alam Pulau Peucang memang begitu memukau, didukung dengan keanekaragaman hayati, baik flora, fauna, maupun wilayah pantainya dengan hamparan pasir putih bersih di sepanjang bibir pantai dan perairan laut sebening kaca, sehingga tampak ikan-ikan hias laut berenang dan berkejaran satu sama lain. Tentu saja merupakan perpaduan panorama yang begitu elok, serta benar-benar mampu memberikan kesegaran dalam perjalanan liburan Anda. Jernihnya air laut berwarna biru kehijauan ini mulai dapat dinikmati begitu wisatawan melakukan penyeberangan dari Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandegelang.
Pesona Alam Pulau Peucang
Berenang di air laut yang sangat jernih dengan ombak begitu tenang, merupakan kegiatan yang banyak dilakukan wisatawan. Ya, Anda bisa berenang sepuasnya di sepanjan pantai pulau Peucang. Jika ingin menikmati pesona surga laut, Anda bisa menyeberang ke Cihandarusa untuk melihat gugusan terumbu karang yang begitu indah indah. Penyeberangan sejauh 2 kilometer dari Pulau Peucang ini memakan waktu kurang lebih selama 20 menit menggunakan kapal motor.
Tempat wisata menarik lain di sekitar Pulau Peucang adalah padang rumput Cidaon. Untuk mencapai area padang rumput tersebut, wisatawan harus menyeberang sejauh kurang lebih 2 kilometer dari Pulau Peucang dengan waktu perjalanan sekitar 20 menit. Hamparan padang rumput ini memang sangat memukau, dan merupakan memandangan yang tidak mudah dijumpai di daerah tropis, seperti Indonesia. Di padang rumput ini, wisatawan dapat memikmati pemandangan sekawanan banteng di tengah-tengah padang rumput. Ya, sebuah sajian yang benar-benar unik. Sesekali burung merak akan muncul untuk meramaikan suasana padang rumput.
Objek wisata lain yang juga cukup populer di kawasan Peucang adalah air terjun Citerjun. Sebuah pemandangan air terjun sangat elok dan mempesona, di atas bebatuan yang seolah tersusun seperti teras. Untuk mencapai lokasi air terjun ini, dapat wisatawan juga harus menyeberangi pulau sejauh 1 kilometer. Perjalan menggunakan perahu motor dapat ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit.
Satu lagi objek wisata yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pulau Peucang, yaitu Karangcopong, atau batu karang yang ditengah-tengahnya copong/berlubang. Dari Karangcopong ini, wisatawan dapat menikmati pesona matahari tenggelam yang luar biasa. Lokasi ini berada di sebelah utara pulau, dan harus ditempuh dengan perjalanan menjelajahi hutan sejauh kurang lebih 3 kilometer, dengan berjalan kaki dapat ditempuh dalam waktu sekitar 50 menit.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.