Sejarah Pulau Bidadari
Pada abad ke-17 pulau ini diduduki oleh VOC dan menjadi penunjang aktivitas di Pulau Onrust. Beberapa sarana mulai dibangun untuk menunjang aktivitas Belanda. Pada tahun 1679, dibangunlah sebuah rumah sakit lepra. Oleh karena itu, pulau ini dulunya dikenal dengan nama Pulau Sakit. Pada tahun-tahun tersebut juga, Belanda mendirikan Benteng Pengawas yang berfungsi sebagai sarana pengawasan dan pertahanan terhadap musuh. Namun, pada tahun 1800 penguasaan pulau jatuh ke tangan Armada Laut Britania Raya. Tiga tahun kemudian, Belanda merebut kembali, dan melakukan pembangunan kembali. Namun, pada tahun 1806 Armada Britania Raya kembali menyerang dengan kekuatan lebih besar, dan sebagian besar pulau hancur berantakan. Belanda baru membangun ulang pada tahun 1827 dengan melibatkan tenaga kerja Tionghoa dan tahanan.Potensi Wisata
Pulau ini praktis tidak berpenghuni semenjak ditinggalkan Belanda. Wisatawan juga tidak begitu tertarik untuk berkunjung. Hingga pada tahun 1970, sebuah perusahaan pariwisata bernama PT. Seabreez mengelolanya menjadi sebuah resor. Untuk menarik minat wisatawan, nama pulau juga diubah menjadi Pulau Bidadari. Begitu dikelola sebagai resort, ternyata Pulau Bidadari menyimpan potensi wisata yang cukup menarik untuk mengisi waktu liburan. Karena menjadi pulau terdekat dengan Jakarta di antara pulau-pulau lain di gugusan Kepulauan Seribu, banyak wisatawan yang mengambil paket wisata satu hari, atau One Day Tour.Banyak potensi wisata terdapat di kawasan ini, seperti bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Belanda, serta pantai berpasir putih dengan air laut jernih berpadu dengan pemandangan hutan mangrove sebagai cagar alam untuk menjaga ekosistem. Bangunan bersejarah yang cukup populer seperti Benteng Martello, dan rumah sakit lepra.
Keindahan Pulau Bidadari
Fasilitas Wisata
Konsep pengembangan Pulau Bidadari berbeda dengan resort-resort lain di tepi pantai, meskipun sama-sama menawarkan tempat penginapan dengan suasana laut. Di pulau ini terdapat resort di atas laut, atau floating cottage, yang dirancang dengan konsep rumah panggung layaknya perumahan-perumahan nelayan ditepi pantai. Selain floating cottage, juga terdapat cottage di darat, dengan dua model, yaitu panggung dan bukan panggung. Cottage panggung dirancang dengan desain menyerupai rumat adat Minahasa. Resort-resort tersebut didukung dengan sejumlah fasilitas modern, sehingga menambah kenyamanan bagi para tamu yang menginap.Selain penginapan, juga terdapat sebuah taman di sekitar pantai, yang berada di sebuah tempat cukup rindang, sehingga bagi wisatawan yang merasa kepanasan, dapat bersantai dan berteduh sambil menikmati sejuknya udara di sekitar taman. Sejumlah pendopo tampak berdiri berjejer di sepanjang bibir pantai, bisa dimanfaatkan sebagai tempat rebahan dan bersantai melepas lelah dan menikmati segarnya angin pantai.
Traveler juga dapat menyalurkan hobi memancing di sejumlah spot yang banyak terdapat beraneka jenis ikan laut, atau berenang sambil menikmati sensasi kegembiraan di tepi pantai. Pihak pengelola juga menyediakan beragam fasilitas untuk mendukung kegiatan wisata para pengunjung, terutama untuk kegiatan water sport, seperti banana boat, jetski, kano atau kayak laut. Masih belum puas dengan berbagai kegiatan di Pulau Bidadari? Wisatawan dapat menyewa speedboat dan mengunjungi beberapa pulau terdekat, seperti Pulau Onrust dan Pulau Khayangan.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.