Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Pulau Onrust dikenal dengan nama Pulau Kapal, karena memang pulau ini sering dijadikan sebagai tempat berlabuh kapal-kapal Belanda sebelum memasuki wilayah pelabuhan Batavia. Di pulau ini banyak terdapat peninggalan sejarah pada masa-masa kolonial Belanda, termasuk salah satu bangunan rumah yang masih utuh. Rumah tersebut saat ini dijadikan sebagai Museum Pulau Onrust, dan menjad salah satu objek wisata yang sering dikunjungi.
Sejarah Pulau Onrust
Bangunan dan fasilitas di pulau ini pernah hancur takala armada Britania Raya menyerang pulau tersebut pada tahun 1800-an. Namun, pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun kembali pulau ini, termasuk pembangunan Asrama Haji sebagai tempat menampung calon jemaah haji sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi.Nama Onrust diambil dari bahasa Belanda, yang berarti tidak pernah istirahat. Memang sebelum VOC membangun pelabuhan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, tempat ini merupakan pelabuhan perang sekaligus markas tentara VOC. Karena berfungsi sebagai pelabuhan, praktis aktivitas di pulau tersebut tidak pernah berhenti, sehingga Belanda menyebutnya Onrust. Belanda juga membangun benteng pertahanan untuk mengantisipasi serangan musuh yang bermaksud menyerang Batavia. Pelabuhan Pulau Onrust Waktu itu juga berfungsi sebagai tempat bongkar muat logistik perang oleh tentara Belanda.
Potensi Wisata Pulau Onrust
Pulau Onrust memiliki beragam potensi wisata, baik wisata alam maupun sejarah. Selain keindahan pantainya, dengan perairan yang jernih dan pasir putih di sepanjang bibir pantai, juga tampak puing-puing bangunan peninggalan kolonial Belanda yang sangat menarik untuk dikunjungi. Wisatawan dapat berimajinasi jauh ke masa lampau dengan melihat puing-puing kuno tersebut, termasuk bangungan benteng yang sudah hancur. Bekas pelabuhan kuno juga masih dapat dilihat, dan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik.Benteng Peninggalan Belanda Di Pulau Onrust
Salah satu destinasi popular di pulau ini adalah Museum Pulau Onrust, yaitu sebuah bangunan rumah peninggalan Belanda yang masih utuh. Di museum tersebut, pengunjung dapat melihat berbagai macam peninggalan jaman kolonial. Terdapat pula makam Kartosoewirjo, seorang pimpinan pemberontak DI/TII.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.