Meskipun garis pantai tidak terlalu panjang, namun pantai ini memiliki keindahan panorama lautan yang tidak kalah menariknya dibanding pantai-pantai lain. Wisatawan yang berkunjung juga belum begitu banyak, karena memang nama Pantai Sundak tidak begitu dikenal masyarakat. Selain itu, promosi pantai ini sebagai kawasan wisata juga masih belum optimal. Namun demikian, Pantai Sundak memiliki daya tarik tersembunyi yang belum banyak diketahui oleh wisatawan.
Memasuki area pantai, Anda akan terkesima dengan hamparan pasir putih yang tampak begitu bersih. Memang, warga sekitar secara sukarela bergotong-royong menjaga kebersihan area pantai tersebut. Ya, itulah salah satu potensi dan daya tarik yang dapat memikat hati wisatawan. Dibanding pantai-pantai lain, dimana kebersihan kawasan pantai biasanya dirawat oleh pengelola atau pemerintah setempat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan area pantai untuk meningkatkan wisatawan yang berkunjung tentu menjadi sebuah fenomena sosial yang menarik. Bagi penduduk sekitar yang selama ini mengalami kekeringan, Pantai Sundak adalah sebuah oase.
Wisatawan dapat menikmati keindahan Pantai Sundak dari gubuk-gubuk kecil disekitar bibir pantai yang disediakan masyarakat. Satu lagi fenomena sosial yang cukup menarik, penduduk setempat tidak menetapkan tarif atas sewa gubuk-gubuk tersebut, pengunjung dapat memberikan uang seikhlasnya. Tentu saja keramahan khas Jawa dari masyarakat setempat, baik di warung-warung makan di sekitar bibir pantai, di area parkir, atau pemilik gubuk, akan selalu menemani Anda selama berkunjung di objek wisata ini. Ya, ini pembeda yang dimiliki Pantai Sundak, keramahan tulus warga setempat tentu saja memberikan kenyamanan liburan yang tak terukur dengan fasilitas apapun.
Hamparan pasir putih bersih di area pantai, meskipun terbentang tidak begitu panjang, berpadu dengan gugusan karang-karang kecil yang menghampar hingga 30 meter dari bibir pantai dan diselimuti tumbuhan laut semacam lumut, menyuguhkan suatau pemandangan pantai nan eksotis. Belum lagi bisikan angin laut yang terasa menyegarkan dan lantunan debur ombak yang menghantam karang dan berujung di garis pantai, menjadikan suana semakin bertambah mengesankan. Kondisi alam di sekeliling Pantai Sundak juga menyuguhkan suasana istimewa. Tebing karang disebelah timur dan barat pantai, menjadi spot yang bagus untuk mengabadikan kunjungan Anda.
Keindahan Pasir Putih Pantai Sundak,Jogja
Sejarah Pantai Sundak
Dahulu, pantai ini bernama Wedimbedah, yang berarti pasir terbelah. Nama ini diberikan lantaran pada saat musim hujan air di daratan mengalir cukup deras ke pantai dan membentuk sebuah alur. Terkikisnya pasir akibat aliran air hujan ini membentuk semacam sungai yang membelah daratan sebelah timur pantai. Pada saat musim kemarau, belahan menyerupai sungai tersebut secara perlahan menghilang dan terisi kembali dengan pasir yang dibawa air laut. Fenomena alam ini dijadikan sebagai nama pantai oleh warga sekitar.Sekitar tahun 1976 nama Wedimbelah kemudian diubah menjadi Sundak, yang berasal dari kata asu (anjing) dan landak. Menurut warga sekitar, nama tersebut diambil dari perkelahian seekor anjing dan landak. Perkelahian ini bukan sebuah mitos, tetapi memang nyata, benar-benar terjadi.
Berawal dari anjing milik bernama Arjasangku, seorang penduduk setempat, sedang mencari makan di bibir pantai. Kemudian anjing tersebut masuk ke dalam sebuah gua karang. Beberapa saat kemudian, anjing tersebut telah keluar dengan dengan kondisi tubuh yang basah kuyup dan membawa separuh tubuh landak. Telah terjadi perkelahian antara anjing milik Arjasangku dengan landak laut. Arjasangku terheran-heran melihat anjingnya basah kuyup, karena daerah tersebut selama ini mengalamai kekeringan dan kesulitan air. Kemudian Arjasangku memanggil warga sekitar dan melihat ke dalam gua, dan separuh tubuh landak laut masih ada di dalam gua, yang lebih menggembirakan lagi, ternyata di dalam gua tersebut terdapat mata air, dimana anjing miliknya sempat tercebur saat terjadi perkelahian. Kabar gembira ditemukannya mata air ini menyebar ke seluruh warga, dan sejak saat itu, nama Wedimbelah diganti dengan Sundak.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar sesuai dengan materi artikel, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dengan tidak menuliskan kata-kata singkatan tidak baku. Komentar yang hanya berisi satu atau dua kalimat saja akan dianggap sebagai komentar spam.